Emansipasi,
pendidikan, kebudayaan dan keluarga. Tiga kata ini sangat melekat dengan
wanita/perempuan. Tiga kata ini pula menjadi inti dari tema perayaan HUT
Terpadu RA. Kartini ke-140, Hardiknas ke-130 dan Harganas ke-26 Tingkat
Kecamatan Adonara Timur Tahun 2019 berpusat di Lapangan Bola Kaki Libu Atu
Matan tanggal 22 Juni 2019.
Substansi
dari perjuangan RA. Kartini adalah wanita harus hijrah dari kegelapan menuju
terang. Ia menuntut harus adanya kesetaraan gender dalam berbagai urusan tanpa
mengabaikan nilai - nilai budaya ketimuran. Wanita tidak hanya dihadapkan pada
urusan sumur, dapur dan kasur, tapi wanita bisa juga diberi ruang untuk
mengurus hal - hal yang didominasi oleh kaum pria.
Berbagai
surat yang dikirim oleh RA. Kartini ke teman - temannya yang kemudian dihimpun
menjadi buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, telah menjadi penyemangat
bagi kaum wanita untuk bangkit dan hijrah dari kegelapan menuju terang
(kesetaraan gender).
Kondisi
kekinian menunjukkan bahwa perjuangan RA. Kartini telah membuahkan hasil.
Banyak kaum wanita memegang peran penting baik dalam urusan pemerintahan maupun
di luar pemerintahan.
Dalam
konteks yang lebih luas berkaitan dengan tema perayaan tersebut di atas, kaum
wanita memiliki peran penting dalam pendidikan dan kebudayaan dalam hal ini
adalah pendidikan bagi keluarga dan juga membentuk karakter keluarga yang berkebudayaan.
Seorang
ibu yang juga adalah seorang wanita, memiliki peran penting dalam pendidikan
dini bagi anak mulai dari janin hingga anak - anak. Dengan tidak mengabaikan
peran bapak/laki - laki, harus diakui bahwa kaum ibu memiliki peran lebih
besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar